RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
RPP : 02/GEO/X.II/SMAN 2 NEGARA/2013
Satuan Pendidikan :
SMA/MA
Mata Pelajaran :
Geografi
Kelas /
Semester : X / II
Pertemuan ke : 9
Alokasi
Waktu : 3 x
45 menit ( 1 x pertemuan )
Standar Kompetensi :
Menganalisis unsur-unsur geosfer.
I.
Kompetensi Dasar
Menganalisis hidrosfer dan dampaknya terhadap
kehidupan di muka bumi.
Indikator Pencapaian
A.
Kognitif
1.
Mendeskripsikan siklus
hidrologi.
2.
Menganalisis jenis
perairan di Indonesia.
3.
Mendeskripsikan pola
aliran sungai.
B.
Afektif:
1.
Karakter
a.
jujur,
b.
bertanggung jawab,
c.
cermat,
d.
teliti.
2.
Keterampilan sosial
a.
bertanya,
b.
menanggapi,
c.
menjawab,
d.
menyanggah.
II.
Tujuan Pembelajaran
A.
Aspek kognitif
1.
Mendeskripsikan siklus
hidrologi.
2.
Menganalisis
jenis perairan di Indonesia.
3.
Mendeskripsikan pola
aliran sungai.
B.
Aspek apektif
1.
Siswa dapat dengan
jujur menjawab masalah tentang hidrosfer.
2.
Siswa dapat
mempertanggungjawabkan pendapat yang diajukan.
3.
Siswa dapat dengan
cermat mengidentifikasi permasalahan mengenai hidrosfer dalam pembelajaran.
4.
Siswa dapat dengan
teliti dalam mengelompokkan permasalahan mengenai hidrosfer dalam pembelajaran.
III.
Materi Pembelajaran
1.
Siklus Hidrologi
Air di bumi dapat berubah menjadi uap air. peristiwa
perubahan air menjadi uap air disebut penguapan
atau evaporasi.Sedangkan
peristiwa penguapan dari tanaman disebut transpirasi.
Penguapan dari permukaan air bersama-sama dengan penguapan dari tumbuhan
disebut evapotranspirasi.
Uap air dari daratan dan lautan bergerak ke atas memasuki
atmosfer. Setelah melalui proses, uap air tersebut berubah menjadi awan.
Kemudian, awan jatuh ke bumi, sebagai hujan. Titik-titik air hujan yang jatuh
ke bumi, sebagian meresap ke dalam tanah dan sisanya mengalir melalui
sungai-sungai menuju ke laut. Air yang jatuh ke bumi menguap kembali ke udara,
berubah menjadi awan, dan seterusnya. Proses berulang tersebut dinamakan siklus hidrologi.
Siklus hidrologi dapat
dibedakan menjadi tiga jenis :
Siklus pendek
|
Siklus sedang
|
Siklus panjang
|

Sumber : www.google.com
Gambar 1.1 Siklus Hidrologi
1.
Jenis Perairan di Indonesia
1.
Air Tanah
Air tanah adalah air yang terdapat atau
tersimpan di dalam tanah. Air itu mengisi ruang antar butir tanah (pori-pori
tanah) dan pada retakan-retakan batuan. Makin besar kadar pori-pori batuan,
makin besar jumlah air tanah yang dikandungnya. Hampir semua air tanah
merupakan bagian dari siklus hidrologi. Hal itu berarti sebagian air tanah
berasal dari air permukaan bumi dan air hujan.
2.
Rawa
Rawa adalah tanah basah yang selalu digenangi air
karena kekurangan drainase atau letaknya lebih rendah daripada daerah
sekitarnya.
Rawa dapat terjadi karena hal-hal berikut :
a.
Perluasan daratan
akibat sedimen akuatis;
b.
Pengikisan air laut
atau abrasi.

sumber : www. google.com/rawa
Gambar 1
2.
Danau
Danau adalah cekungan di daratan yang terisi
air. Air danau beasal dari sungai, hujan, gletser, dan mata air. Danau yang
memiliki saluran pembuangan (outlet), airnya tawar. Sebaliknya, danau yang
tidak memiliki saluran pembuangan, airnya asin.

sumber :
www. google.com/danau
Gambar 1
4. Sungai
Air hujan yang menggenang di permukaan tanah
mengalir dari tempat yang lebih tinggi ke tempat yang lebih rendah. Aliran air
itu melewati lekukan atau alur menuju laut. Alur air semacam itu dinamakan sungai. Bagian sungai yang dekat dengan
mata air disebut hulu, sedangkan bagian sungai yang dekat dengan muara disebut hilir.

sumber
: www. google.com/danau
Gambar 1
3.
Pola Aliran Sungai
Pola aliran sungai dapat dibedakan sebagai
berikut :
1.
Dendritik adalah pola
aliran sungai yang menyerupai bentuk pohon. Pola aliran itu berupa sungai induk
dengan anak-anak sungainya.
2.
Rectangular : Aliran
rectangular merupakan pola aliran dari pertemuan antara alirannya membentuk
sudut siku-siku atau hampir siku-siku. Pola aliran ini berkembang pada daerah
rekahan dan patahan.
3.
Pinnate : Pola Pinnate
adalah aliran sungai yang mana muara anak sungai membentuk sudut lancip dengan
sungai induk. Sungai ini biasanya terdapat pada bukit yang lerengnya terjal
4.
Trellis adalah pola
aliran sungai yang antara sungai induk dan anak-anak sungainya membentuk sudut
tegak lurus.
5.
Annular: sungai utama
melingkar dengan anak sungai yang membentuk sudut hampir tegak lurus.
Berkembang di dome dengan batuan yang berseling antara lunak dan keras
6.
Parallel adalah pola
aliran sungai yang hampir sejajar antara sungai satu dan lainnya.
7.
Radial adalah pola
aliran sungai yang arahnya menyebar dari suatu lokasi tertentu. Ciri khas pola
aliran di kerucut vulkan.
8.
Sentripetal adalah
pola aliran sungai yang arahnya menuju ke satu lokasi tertentu. Ciri khas di
daerah cekungan (danau).

sumber : Van Suidam
Gambar 1.2 pola aliran sungai
IV. Strategi dan Model
Pembelajaran
1.
Model Pembelajaran : Cooperative Learning
2.
Metode Pembelajaran : Diskusi Kelompok
V. Langkah-langkah Kegiatan
Pembelajaran
No
|
Kegiatan Guru
|
Kegiatan Siswa
|
Waktu
|
1
|
Pendahuluan
1.
Mendeskripsikan
siklus hidrologi.
2.
Menganalisis jenis perairan di Indonesia.
3.
Mendeskripsikan pola
aliran sungai.
|
1.
Siklus hidrologi.
2.
Jenis perairan di Indonesia.
3.
Pola aliran sungai.
|
5 menit
5 menit
|
2
|
Kegiatan Inti
Ekplorasi
1.
Deskripsikanlah siklus
hidrologi!
2.
Analisislah jenis
perairan di Indonesia!
3.
Deskripsikanlah pola aliran sungai!
Elaborasi (menulis hasil diskusi)
Konfirmasi
|
1.
Mendiskusikan tentang
proses terjadinya siklus hidrologi panjang.
2.
Mendiskusikan jenis perairan
di Indonesia.
3.
Mendiskusikan pola
aliran sungai.
o
Siswa bertanya jika
belum mengerti.
o
Presentasi hasil
kerja kelompok siswa yang ditanggapi oleh kelompok siswa yang lain
o
Siswa memberikan
jawaban sesuai dengan hasil kesepakatan dalam diskusi
o
Memberikan aplaus
terhadap siswa dalam berdiskusi
|
25 menit
25 menit
5 menit
|
3
|
Penutup
1.
Siklus hidrologi.
2.
Jenis perairan di
Indonesia.
3.
Pola aliran sungai.
Penilaian
Memberikan tugas rumah :
Buatlah kliping mengenai pemanfaatan dan
pelestarian Hidrosfer
|
o
Membuat ringkasan
kecil mengenai materi pelajaran
|
5 menit
10 menit
|
VI. Sumber Belajar, Alat, dan Sarana
Alat dan Sarana:
Power point tentang :
1. Siklus Hidrologi
2. Jenis
dan persebaran perairan di Indonesia
3. Pola aliran Sungai
Gambar tentang :
1. Jenis Perairan
2. Siklus Hidrologi
3. Pola Aliran Sungai
Sumber belajar:
Wardiyatmoko, K. 2006.
Geografi untuk SMA Kelas X. Jakarta: Erlangga.
Mulyo, Bambang N,dkk.2006. Geografi untuk
Kelas X SMA dan MA. Solo. Tiga Serangkai.
www. Wikipedia.co.id. 2007. “jagat raya”
VII. Penilaian
A.
Prosedur penilaian
1.
Tes untuk penilaian
Kognitif
·
Tes tulis
-
Tes Essay
2.
Non tes untuk
penilaian Afektif
·
Angket untuk kelompok
B.
Alat penilaian:
·
Tes tulis
Tes Essay
No Tujuan pembelajaran
|
No Soal
|
Butir Soal
|
Bobot
|
1
|
1
|
Bagaimana proses terjadinya siklus hidrologi panjang.
|
25
|
2
|
2
|
Mengindentifikasi jenis-jenis hidrologi.
|
25
|
3
|
3
|
Membedakan pola aliran sungai radial dengan pola aliran
sungai Sentripetal.
|
45
|
Total
|
100
|
KKM: 75
·
Non Tes
Format angket penilaian
afektif
RPP : 02/GEO/X.II/SMAN 2 NEGARA/2013
KD : Menganalisis hidrosfer dan dampaknya
terhadap kehidupan di muka bumi.
Nama : I
Komang Sapta Dipayana
Tanggal : 12 Mei
2013
Pertemuan : 9
(sembilan)
Kriteria penilaian afektif :
No
|
Kriteria
|
Nilai
|
||||
0
|
1
|
2
|
3
|
4
|
||
1
|
Kemampuan Bertanya
|
|
|
|
|
|
2
|
Kemampuan Menanggapi Jawaban
|
|
|
|
|
|
3
|
Kemampuan Menjawab
|
|
|
|
|
|
4
|
Kemampuan Menyanggah Jawaban
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Keterangan:
0 =
Tidak bertanya/ menanggapi jawaban/ menjawab/ menyanggah
1 = Sikap
bertanya/ menanggapi jawaban/ menjawab/ menyanggah tidak sesuai dengan topik
2 = Sikap bertanya/ menanggapi jawaban/ menjawab/
menyanggah kurang sempurna dengan topik
3 = Sikap
bertanya/ menanggapi jawaban/ menjawab/ menyanggah dengan sempurna
4 = Sikap
bertanya/ menanggapi jawaban/ menjawab/ menyanggah sangat sempurna
Konfirmasi
Nilai sikap :
R =
Rendah 0 – 1
S =
Sedang 2 – 3
T =
Tinggi 4
Lampiran Soal :
1.
Deskripsikanlah siklus
hidrologi!
2.
Analisislah jenis
perairan di Indonesia!
3.
Deskripsikanlah pola aliran sungai!
Kunci Jawaban Tes Kelompok :
- Pertama, terjadinya penguapan air laut-konveksi-turun hujan- terjadi aliran permukaan dan aliran bawah tanah-kemudian aliran permukaan ataupun aliran bawah tanah tersebut mengalir kembali ke laut.
- 1. Air tanah adalah air yang terdapat atau tersimpan di dalam tanah. Air itu mengisi ruang antar butir tanah (pori-pori tanah) dan pada retakan-retakan batuan.
2. Rawa adalah tanah basah
yang selalu digenangi air karena kekurangan drainase atau letaknya lebih rendah
daripada daerah sekitarnya.
3. Danau adalah cekungan di
daratan yang terisi air.
4. Air hujan yang menggenang
di permukaan tanah mengalir dari tempat yang lebih tinggi ke tempat yang lebih
rendah. Aliran air itu melewati lekukan atau alur menuju laut. Alur air semacam
itu dinamakan sungai.
9.
Dendritik adalah pola
aliran sungai yang menyerupai bentuk pohon. Pola aliran itu berupa sungai induk
dengan anak-anak sungainya.
10.
Rectangular : Aliran
rectangular merupakan pola aliran dari pertemuan antara alirannya membentuk
sudut siku-siku atau hampir siku-siku. Pola aliran ini berkembang pada daerah
rekahan dan patahan.
11.
Pinnate : Pola Pinnate
adalah aliran sungai yang mana muara anak sungai membentuk sudut lancip dengan
sungai induk. Sungai ini biasanya terdapat pada bukit yang lerengnya terjal
12.
Trellis adalah pola
aliran sungai yang antara sungai induk dan anak-anak sungainya membentuk sudut
tegak lurus.
13.
Annular: sungai utama
melingkar dengan anak sungai yang membentuk sudut hampir tegak lurus.
Berkembang di dome dengan batuan yang berseling antara lunak dan keras
14.
Parallel adalah pola
aliran sungai yang hampir sejajar antara sungai satu dan lainnya.
15.
Radial adalah pola
aliran sungai yang arahnya menyebar dari suatu lokasi tertentu. Ciri khas pola
aliran di kerucut vulkan.
16.
Sentripetal adalah
pola aliran sungai yang arahnya menuju ke satu lokasi tertentu. Ciri khas di
daerah cekungan (danau).
Singaraja, 14 juni 2013
Mengetahui :
Kepala SMAN
2 Negara Guru mata pelajaran Geografi
( ) ( I Komang Sapta Dipayana )
NIP. NIP. 1214031031
Tidak ada komentar:
Posting Komentar