BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Masa Bayi
Masa bayi berlangsung selama dua tahun pertama kehidupan
setelah periode bayi baru lahir selama dua minggu. Masa bayi sering dianggap
sebagai keadaan tidak berdaya di mana bayi setiap hari belajar untuk semakin
mandiri, sehingga di akhir masa bayi dikenal sebagai anak kecil yang baru
belajar berjalan.
Masa
bayi adalah masa dasar yang sesungguhnya, meskipun seluruh masa anak-anak
merupakan masa dasar. Banyak ahli berkeyakinan demikian, seperti Freud yang
percaya bahwa penyesuaian diri yang kurang baik pada masa dewasa bermula dari
pengalaman-pengalaman masa kanak-kanak yang kurang baik (Freud, 1962).
2.2
Ciri-Ciri Masa Bayi
Ciri-ciri tertentu masa bayi, meskipun sama dengan ciri-ciri
periode-periode lain dalam rentang kehidupan, adalah sangat penting selama dua
tahun masa bayi ini. Ciri-ciri tersebut membedakan masa bayi dari
periode-periode sebelumnya dan sesudahnya. Berikut ini adalah ciri-ciri yang
paling penting.
●
Masa Bayi adalah Masa Dasar yang
Sesungguhnya
Ada
empat hal yang menyebabkan masa ini dianggap penting, yaitu:
1)
Sifat-sifat mulai terbentuk entah baik atau buruk, entah bermanfaat atau
berbahaya.
2)
Masa yang mudah untuk memperbaiki kekeliruan pemahaman.
3)
Kebiasaan yang mempengaruhi pribadi dan sosial.
4)
Tahap pembelajaran yang mudah diterima.
Meskipun seluruh masa anak-anak terutama tahun-tahun awal
dianggap sebagai masa dasar, namun masa bayi adalah dasar periode kehidupan
yang sesungguhnya karena pada saat ini banyak pola perilaku, sikap, dan pola
ekspresi emosi terbentuk.
●
Masa Bayi adalah Masa Berkurangnya
Ketergantungan
Berkurangnya ketergantungan pada orang lain merupakan efek
dari pesatnya perkembangan pengendalian tubuh yang memungkinkan bayi
beradaptasi atau bergerak bebas.
●
Masa Bayi adalah Masa Meningkatnya
Individualitas
Pada masa ini bayi dituntut untuk lebih mandiri dalam
penampilan dan pola- pola perilaku maka bayi harus diperlakukan sebagai
individu. Tidak dapat lagi semua bayi diharapkan tumbuh berdasarkan makanan
yang sama atau adanya jadwal makan dan tidur yang sama. Tidak dapat diharapkan
teknik-teknik latihan anak yang sama akan cocok untuk semua bayi. Sekalipun
bayi belum mencapai ulang tahunnya yang pertama, kebanyakan orang tua
mengetahui bahwa bayi adalah individu dan harus diperlakukan sebagai individu.
●
Masa Bayi adalah Permulaan
Sosialisasi
Egosentrisme, yaitu diri bayi yang muda belia, cepat berubah
menjadi keinginan untuk menjadi bagian dari kelompok sosial dengan memprotes
kalau dibiarkan sendiri selama beberapa waktu dan dengan mencoba memperoleh perhatian
dari orang lain melalui segala macam cara yang dapat dilakukannya. Salah satu
caranya adalah dengan perilaku akrab. Bayi lebih dapat mengandalkan perhatian
dan kasih sayang ibu atau perhatian pengganti ibu daripada anggota-anggota
keluarga lain atau orang-orang lain.
.
●
Masa Bayi adalah Masa Berbahaya
Bahaya bisa terjadi kapan saja terutama pada masa bayi,
karena bahaya ini dapat berupa fisik dan psikologis yang berakibat sangat fatal
bagi perkembangn si bayi. Di antara bahaya-bahaya fisik, yang paling parah
adalah penyakit dan kecelakaan karena sering menyebabkan ketidakmampuan atau
bahkan kematian. Karena pola perilaku, minat, dan sikap terbentuk selama masa
bayi, maka bahaya psikologis dapat terwujud kalau diletakkan dasar-dasar yang buruk
pada masa ini.
2.3
Tugas dalam Perkembangan Masa Bayi
Beberapa tugas yang harus dipenuhi selama rentang kehidupan
pada masa bayi antara lain sebagai berikut.
1.
Belajar berjalan pada usia 9.0 – 15.0 bulan.
2.
Belajar memakan makan padat.
3.
Belajar berbicara.
4.
Belajar buang air kecil dan buang air besar.
5.
Belajar mengenal perbedaan jenis kelamin.
6.
Mencapai kestabilan jasmaniah fisiologis.
7.
Membentuk konsep-konsep sederhana kenyataan sosial dan alam.
8.
Belajar mengadakan hubungan emosional dengan orang tua, saudara, dan orang
lain.
9.
Belajar mengadakan hubungan baik dan buruk dan pengembangan kata hati.
Tahap-tahap perkembangan pada Masa Bayi :
1. Perkembangan
Fisik pada Masa Bayi
Masa bayi merupakan suatu masa di mana pertumbuhan sorang
individu berkembang dengan pesat. Selama tahun pertama, peningkatan berat tubuh
lebih besar daripada peningkatan tinggi, namun demikian pula sebaliknya pada
tahun kedua.
Gerakan-gerakan
tubuh yang dimotori dengan kerja sama antara otot, otak, dan saraf kita namakan
motorik. Mula-mula bayi dapat menguasai otot-otot bibir, lidah, mata, dan
sebagainya, kemudian ia menguasai otot-otot leher dan bahunya.
Beberapa perkembangan fisik yang harus dilalui bayi hingga
pada akhir masa bayi ialah sebagai berikut:
a.
Pada tahun pertama pertumbuhan fisik
sangat cepat sedangkan tahun kedua mulai mengendur.
b. Pola perkembangan bayi pria dan
wanita sama.
c.
Tinggi badan secara proporsional
lebih lambat dari pertumbuhan berat badan selama tahun pertama dan lebih cepat
pada tahun kedua.
d. Dari 20 gigi seri, kira-kira 16
telah tumbuh selama masa bayi berakhir. Gigi pertama muncul kira-kira pada usia
6-8 bulan. Gigi seri bawah muncul terlebih dahulu kemudian menyusul tumbuhnya
gigi seri bagian atas. Pada umur satu tahun rata-rata bayi mempunyai 4 sampai 6
gigi dan pada umur dua tahun 16 gigi.
e.
Pertumbuhan otak tampak dengan
bertambah besarnya ukuran tengkorak kepala. Diperkirakan seperempat (1/4) dari
berat otak orang dewasa dicapai pada usia sembilan bulan dan tiga perempat
(3/4) pada akhir tahun kedua.
f.
Organ keindraan berkembang dengan
cepat selama masa bayi dan sanggup berfungsi
Dengan memuaskan sejak bulan-bulan pertama dari kehidupan. Dengan
berkembangnya koordinasi otot-otot mata pada bulan ketiga maka bayi telah
sanggup melihat dengan jelas. Alat indra lainnya yang juga berkembang ialah
pendengaran dan penciuman.
g. Fungsi-fungsi fisiologis. Masa bayi
merupakan masa di mana dasar pembinaan pola-pola fisiologis seperti makan,
tidur, dan buang air harus terbentuk. Walaupun pembentukan kebiasaan tidak
terselesaikan pada akhir masa bayi.
h. Perkembangan penguasaan otot-otot.
Perkembangan penguasaan otot-otot mengikuti pola yang jelas dan dapat diduga
yang ditentukan oleh hukum arah perkembangan. Menurut hukum ini penguasaan atau
pengendalian otot-otot bergerak melalui tubuh dari arah kepala menuju kaki
(Yusuf, 2004:151).
2. Perkembangan
Psikologis
Masa bayi adalah masa pembentukan psikologis fundamental
untuk makan, tidur, dan buang air, meskipun pembentukan kebiasaan tersebut
mungkin tidak selesai pada akhir masa bayi.
a.
Pola tidur
Selama tahun pertama masa bayi, lama rata-rata tidur malam
meningkat dari 8½ jam pada tiga minggu pertama hingga 10 jam pada 12 minggu
pertama dan selanjutnya tetap konstan selama sisa tahun tersebut. Selama tiga
bulan pertama, penurunan jumlah waktu tidur siang diimbangi oleh peningkatan jumlah
waktu tidur malam.
b.
Pola makan
Sejak kelahiran hingga usia empat atau lima bulan, semua
pola makan adalah dalam bentuk mengisap dan menelan. Mengunyah umumnya muncul
sebulan sesudah menggigit. Ketidaksukaan makan yang mulai berkembang pada tahun
kedua sering merupakan akibat dari perpanjangan pola makan ala bayi. Setelah
terbiasa dengan makanan cair, cukup sulit bagi bayi untuk menyesuaikan diri
dengan makanan yang agak keras.
c.
Pola buang air
Pengendalian (kontrol) buang air besar rata-rata mulai pada
usia enam bulan, sedangkan pengendalian buang air kecil mulai antara usia 15
dan 16 bulan. Dalam hal buang air besar, kebiasaan pengendalian terbentuk pada
akhir masa bayi, meskipun sekali-kali dapat juga terjadi penyimpangan,
khususnya ketika bayi lelah, sakit, atau secara emosional sangat senang.
Sebaliknya pengendalian buang air kecil, belum sempurna pada akhir masa bayi.
3. Perkembangan Bicara
Berbicara merupakan sarana
berkomunikasi (Hurlock, 1980: 82). Bicara merupakan keterampilan mental-motorik.
Bicara tidak hanya melibatkan koordinasi kumpulan otot mekanisme suara yang
berbeda, tetapi juga mempunyai aspek mental yakni kemampuan mengaitkan arti
dengan bunyi yang dihasilkan (Hurlock, 1978: 176).
Beberapa tugas yang terlibat dalam belajar berbicara,
antara lain:
1. Pengucapan
Bayi belajar mengucapkan kata-kata sebagian melalui
coba-coba tetapi terutama dengan meniru ucapan orang dewasa.
2. Membangun Kosa
Kata
Mula-mula bayi belajar nama-nama orang dan benda,
kemudian kata-kata kerja.
3. Kalimat
“Kalimat” bayi yang pertama muncul antara usia dua belas
dan delapan belas bulan, biasanya terdiri dari satu kata yang disertai dengan
isyarat.
Beberapa bentuk komunikasi prabicara,
yaitu sebagai berikut.
1. Menangis
Menangis adalah salah satu
dari cara-cara pertama bayi berkomunikasi dengan dunia pada umumnya. Pada
minggu ketiga atau keempat dapat diketahui apa maksud tangis bayi melalui nada,
intensitas dan gerakan-gerakan badan yang mengiringinya. Sebelum usia tiga
tahun kebanyakan bayi sudah belajar bahwa menangis adalah cara yang manjur
untuk memperoleh perhatian.
2. Berceloteh
Berceloteh dimulai pada
bulan kedua atau ketiga, mencapai puncaknya pada delapan bulan dan kemudian
berangsur-angsur berubah menjadi bicara yang benar-benar. Ocehan menghilang
sama sekali pada saat masa bayi berakhir.
3. Isyarat
Bayi menggunakan gerakan
isyarat sebagai pengganti bicara, bukan sebagai pelengkap pembicaraan seperti
yang dilakukan oleh kebanyakan anak yang lebih tua, remaja dan orang dewasa.
Banyak bayi menggunakan isyarat yang dikombinasikan dengan kata-kata untuk
membuat kalimat.
4. Ungkapan-ungkapan
emosi
Ungkapan emosi merupakan
bentuk prabicara yang paling efektif, karena tidak ada yang lebih ekspresif
daripada isyarat-isyarat wajah yang oleh bayi digunakan untuk mengatakan
keadaan emosinya kepada orang lain. Alasan mengapa ungkapan emosi merupakan
bentuk prabicara yang bermanfaat adalah:
a. Karena bayi
belum mempelajari pengendalian emosi, maka mudahlah bagi orang lain untuk
mengetahui emosi apa yang mereka alami melalui ungkapan-ungkapan wajah dan
badan.
b. Bayi lebih
mudah mengerti orang lain melalui ungkapan wajah daripada melalui kata-kata.
Beberapa isyarat umum yang digunakan pada masa bayi dapat
kita lihat pada tabel berikut.
Isyarat
|
Artinya
|
Mengeluarkan
makanan dari mulut
|
Kenyang atau
tidak lapar
|
Mencebik
(pout)
|
Tidak senang
|
Mendorong
puting susu dari mulut dengan lidah
|
Kenyang atau
tidak lapar
|
Mendorong
benda jauh-jauh
|
Tidak
menginginkannya
|
Menjangkau
benda
|
Ingin
memilikinya
|
Menjangkau
seseorang
|
Ingin
ditimang/digendong
|
Mengecapkan
bibir atau mengeluarkan lidah
|
Lapar
|
Tersenyum dan
mengacungkan tangan
|
Ingin
digendong
|
Bersin
berlebihan
|
Basah dan
dingin
|
Bergeliat dan
bergetar
|
Dingin
|
Menggeliat,
meronta dan menangis selama berpakaian dan mandi
|
Tidak suka
adanya pembatasan kegiatan
|
Menolehkan
kepala dari puting susu
|
Kenyang atau
tidak lapar
|
4. Perkembangan
Sosialisasi
Perkembangan sosial yang dini memainkan peranan yang sangat
penting dalam menentuan hubungan sosial di masa depan dan pola perilaku
terhadap orang lain. Karena kehidupan bayi berpusat di sekitar rumah, maka di
rumahlah diletakkan dasar perilaku dan sikap sosialnya kelak. Terdapat sedikit
bukti yang menyatakan bahwa sikap social atau antisocial merupaan sikap bawaan.
“Pengalaman inersaksi sosial di dalam keluarga turut menentukan menentukan pula
cara-cara tingkah lakunya terhadap orang lain. Apabila interaksi sosialnya di
dalam keluarga tidak lancar, maka besar kemungkinannya bahwa interaksi
sosialnya di dalam dengan masyarakat juga berlangsung dengan tidak lancar
(Ahmadi, 2002). Apakah seseorang menjadi terikat ke luar atau ke dalam
(ekstrovert atau introvert) bergantung terutama pada pengalaman-pengalaman
sosial awal.
Mengapa
dasar-dasar sosial yang di sini sangat penting adalah bahwa sekali terbentuk
dasar-dasar itu cenderung menetap kalau anak-anak menjadi lebih besar. Anak
yang pada saat bayi sering menangis, cenderung agresif dan menunjukan
perilaku-perilaku yang mencari perhatian. Sebaliknya, bayi yang ramah dan lebih
bahagia biasanya penyesuaian sosialnya lebih baik apabila telah menjadi besar
nanti.
Beberapa
reaksi bayi terhadap orang dewasa antara lain sebagai berikut,
·
Dua sampai tiga bulan
Bayi dapat membedakan manusia dari benda mati dan bayi tahu
bahwa manusialah yang memenuhi kebutuhan-kebutuhannya. Bayi puas bila berada
bersama manusia dan tidak senang bila ditinggal sendiri.
·
Empat sampai lima bulan
Bayi ingin digendong oleh siapa saja yang mendekatinya. Ia
memberikan reaksi yang berbeda kepada wajah-wajah yang tersenyum, suara-suara
yang menunjukan amarah.
·
Enam sampai tujuh bulan
Bayi membedakan “teman” dan “orang-orang asing” dengan
tersenyum pada yang pertama dan memperlihatkan ketakutan akan kehadiran pada
orang yang terakhir. Ini merupakan awal dari “masa lalu”, juga merupakan
permulaan dari “masa terikat”- yaitu masa dimana bayi menunjukan keterikatan
yang kuat kepada ibu pengganti dan berkurangnya keramahtamahan.
·
Delapan sampai sembilan bulan
Bayi mencoba meniru kata-kata, isyarat, dan gerakan-gerakan
sederhana dari orang lain.
·
Dua belas bulan
Bayi mulai bereaksi terhadap larangan “jangan-jangan”.
·
Enam belas sampai delapan belas
bulan
Negativisme, dalam bentuk keras kepala tidak mau mengikuti
permintaan atau perintah dari orang dewasa ditunjukan dengan perilaku menarik
diri atau ledakan amarah.
·
Dua puluh dua sampai dua puluh empat
bulan
Bayi bekerja sama dalam sejumlah kegiatan rutin seperti
berpakaian, makan, dan mandi.
Beberapa
reaksi sosial terhadap bayi-bayi lain antara lain sebagai berikut.
·
Empat sampai lima bulan
Bayi mulai menarik perhatian bayi atau anak lain dengan
melambungkan badan ke atas dan ke bawah, menendang, tertawa, atau bermain
dengan ludah.
·
Enam sampai tujuh bulan
Bayi tersenyum terhadap bayi lain dan menunjukan minat
terhadap tangisannya.
·
Delapan sampai tiga belas bulan
Bayi mencoba meramasi pakaian dan rambut bayi-bayi lain,
meniru perilaku dan suara mereka dan bekerja sama dalam menggunakan mainan,
meskipun ia cenderung bingung bila bayi lain mengambil salah satu mainannya.
·
Tiga belas sampai delapan belas
bulan
Berebut mainan sekarang berkurang dan bayi lebih bekerja sama dalam bermain dan
mau berbagi rasa.
·
Delapan belas sampai dua puluh empat
bulan
Bayi lebih berminat bermain dengan bayi lain dan menggunakan bahan-bahan
permainan untuk membentuk hubungan sosial dengannya.
2.4
Bahaya-Bahaya dalam Perkembangan Masa Bayi
Karena masa bayi merupakan dasar, maka masa itu khususnya
merupakan bahaya bagi bayi. Bahaya itu merupakan bahaya fisik dan psikologis
atau keduanya. Dalam tahun pertama dalam masa bayi, bahaya fisik cenderung
lebih banyak dan lebih parah daripada bahaya-bahaya psikologis. Dalam tahun
kedua terjadi sebaliknya. Keduanya merupakan bahaya yang serius, jadi sedapat
mungkin harus dicegah dan segala sesuatu harus dilakukan untuk memperkecil
intensitasnya kalau memang bahaya itu terjadi.
Beberapa bahaya dalam perkembangan masa bayi antara lain
sebagai berikut.
1.
Kematian
Meredith telah melaporkan bahwa kematian banyak terjadi
selama tiga bulan daripada sesudahnya dan kurang lebih dari dua pertiganya
terjadi dalam bulan pertama.
2.
Kematian Ranjang
Bayi yang kelihatan sehat dan normal kadang-kadang menjadi
korban kematian mendadak dan tidak diduga. Sampai sekarang ilmu medis belum
dapat mengetahui apa penyebab kematian yang disebut kematian ranjang. Ada
beberapa bukti yang menunjukkan bahwa hal ini terjadi pada bayi yang mengalami
ketidaknormalan pada pernafasan atau mempunyai kondisi tidak normal pada waktu
lahir seperti sakit kuning. Kematian ini sering terjadi pada tahun pertama masa
bayi daripada tahun kedua.
3.
Penyakit
Meskipun benar bahwa banyak kematian dalam bulan-bulan
pertama disebabkan karena penyakit separti gastrointestinal atau komplikasi
pernafasan, tetapi jumlah kematian yang dulu disebabkan karena penyakit parah
sekarang jauh lebih berkurang karena sekarang bayi diberi suntikan dan
vaksinasi untuk memperkebal tubuh tehadap penyakit.
4.
Kecelakaan
Pada tahun pertama kecelakaan tidak banyak terjadi karena
bayi sangat terlindungi dalam tempat tidur. Namun dalam tahun kedua pada saat
bayi dapat bergerak lebih bebas dan tidak sangat dilindungi, kecelakaan lebih
sering terjadi.
5.
Kurangnya gizi
Kekurangan gizi dapat disebabkan karena kurang makan atau
diet yang tidak seimbang, tidak saja dapat merusak pertumbuhan fisik tetapi
juga merusak perkembangan mental. Kalau pertumbuhan dan perkembangan otak
terganggu anak tidak dapat mencapai potensi-potensi intelektualnya.
6.
Dasar untuk menjadi gemuk
Banyak orang tua menyamakan arti sehat dengan bayi yang
montok dan mereka berusaha dengan segala macam cara agar anaknya gemuk.
Berbagai telaah medis menunjukkan bahwa ada 3 periode kritis dalam perkembangan
sel-sel lemak. Yang pertama 3 bulan sebelum kelahiran, yang ke 2 dalam 3 tahun
pertama setelah lahir, dan yang ke 3 selama awal masa remaja.